Bom Waktu di Anfield: Mohamed Salah Mengaku "Lebih Dekat Pintu Keluar" Liverpool Karena Belum Ada Tawaran Kontrak

 

Southampton – Kemenangan dramatis Liverpool atas Southampton yang memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen Liga Inggris (Premier League) justru diwarnai kabar mengejutkan. Bintang utama The Reds, Mohamed Salah, secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya terhadap manajemen klub terkait masa depannya.

Baca Selengkapnya: Klik disini

Dalam wawancara pasca-pertandingan, pemain asal Mesir tersebut memberikan sinyal kuat bahwa waktunya di Anfield mungkin akan segera berakhir, mengingat kontraknya yang akan habis pada musim panas mendatang belum juga diperbarui.

Pengakuan Mengejutkan: "Belum Ada Tawaran"

Meski baru saja menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol kemenangan melawan Southampton dan membawa Liverpool unggul 11 poin di puncak klasemen, suasana hati Salah tampak kontras dengan performa gemilangnya di lapangan.

Kepada wartawan, Salah meluapkan keresahannya mengenai situasi kontraknya.

"Kita hampir berada di penghujung Desember dan saya belum menerima tawaran apa pun untuk tetap di klub," ujar Salah seperti dikutip dari BBC Sport. "Mungkin saya lebih condong untuk keluar daripada bertahan (more out than in)."

Pernyataan ini menjadi pukulan telak bagi para penggemar Liverpool. Salah menegaskan bahwa dirinya sebenarnya ingin bertahan, namun bola kini sepenuhnya berada di tangan manajemen klub.

Baca Selengkapnya: Klik disini

"Saya sudah berada di klub ini selama bertahun-tahun. Tidak ada klub seperti ini. Namun pada akhirnya, ini bukan di tangan saya. Seperti yang saya katakan, ini bulan Desember dan saya belum menerima apa pun soal masa depan saya," tambahnya dengan nada kecewa.

Ancaman Januari: Bebas Negosiasi dengan Klub Lain

Situasi ini menjadi sangat kritis bagi Liverpool mengingat aturan transfer sepak bola. Karena kontrak moh Salah akan habis pada akhir musim (Juni 2025), maka mulai 1 Januari 2025, ia bebas untuk bernegosiasi dan menandatangani perjanjian pra-kontrak dengan klub luar Inggris tanpa persetujuan Liverpool.

Jika manajemen Liverpool tidak segera bergerak menyodorkan tawaran resmi dalam beberapa minggu ke depan, mereka berisiko kehilangan salah satu pemain terbaik dalam sejarah klub secara gratis (free transfer).

Baca Selengkapnya: Klik disini

Klub-klub dari Liga Pro Arab Saudi, yang sebelumnya sudah pernah menawar Salah dengan harga fantastis, dipastikan akan memantau situasi ini dengan sangat cermat. Selain itu, klub-klub raksasa Eropa lainnya juga bisa menjadi destinasi potensial.

Dilema Liverpool: Legenda vs Kebijakan Klub

Mohamed Salah bukan sekadar pemain biasa. Sejak bergabung dari AS Roma pada 2017, ia telah menjadi mesin gol utama dan ikon era kebangkitan Liverpool di bawah Jurgen Klopp hingga kini di bawah asuhan Arne Slot. Musim ini saja, kontribusinya sangat vital dalam membawa Liverpool mendominasi liga.

Namun, Liverpool di bawah kepemilikan Fenway Sports Group (FSG) dikenal memiliki struktur gaji yang ketat dan kebijakan khusus terkait perpanjangan kontrak pemain berusia di atas 30 tahun.

Baca Selengkapnya: Klik disini

Salah, yang kini berusia 32 tahun, tampaknya masih merasa berada di puncak performanya dan menginginkan kejelasan. "Saya mencintai para penggemar. Para penggemar mencintai saya. Pada akhirnya, ini bukan di tangan saya atau para penggemar. Mari kita tunggu dan lihat," pungkas Salah.

Kesimpulan

Pernyataan terbuka Mohamed Salah ini bisa dilihat sebagai strategi untuk menekan manajemen Liverpool agar segera bertindak, atau sebuah ungkapan perpisahan yang jujur dari seorang legenda yang merasa tidak dihargai. Apapun itu, beberapa minggu ke depan akan menjadi masa-masa krusial yang menentukan apakah "Raja Mesir" ini akan terus bertahta di Anfield atau mencari kerajaan baru.


Posting Komentar

0 Komentar